Pengalaman yang Menyedihkan
Ngomongin
pengalaman yang paling menyedihkan, aku juga jadi bingung mau cerita yang mana.
Hmm.. kali ini aku mau cerita tentang salah satu pengalaman yang menyedihkan. Pengalaman
ini aku alami saat liburan akhir tahun 2015 kemarin saat aku pulang ke rumahku
tercinta di Malang (liburan semester ceritanya).
Waktu
baru sampai di stasiun kereta (karena aku pulangnya ke Malang naik kereta) aku
baru dapet kabar dari papaku kalo kakek aku di opname di rumah sakit karena
kondisinya udah kritis. Kata papaku, kakekku habis kepeleset waktu di kamar
mandi. Jadi, papaku dan om-omku harus bergantian menjaga kakekku selama beliau
di rumah sakit.
Karena
aku capek banget habis perjalanan naik kereta, sehabis ambil ijazah dan SKHUN
di Mtsku aku langsung pulang ke rumah dan tidur. Besoknya, mamaku maksa aku
banget buat ngejengukin kakekku di rumah sakit padahal jarak rumah sakit itu
dengan rumahku jauh banget. Aku bilang ke mamaku kalo aku nggak enak badan dan
njengukinnya bisa ditunda besok aja. Tapi mamaku maksa banget waktu itu,
akhirnya dengan berat hati aku menuruti keinginan mamaku, namun aku pulangnya
minta dibeliin gitar. Akhirnya, mamaku menyetujui.
Seusai
menjenguk di rumah sakit, aku dibelikan gitar sesuai janji mamaku. Aku juga
udah melihat kondisi kakekku waktu itu.
Pada
malam harinya sekitar jam 11.30 malam semua anggota keluargaku sudah tidur
kecuali aku. Karena aku, sedang bermain laptop, tiba-tiba ada telpon. Ternyata,
telpon itu dari omku yang bilang kalo kakekku udah meninggal barusan. Aku kaget,
papaku langsung pergi ke rumah kakekku di kota, padahal rumahku ada di desa. Kami
sekeluarga langsung menuju rumah kakekku untuk melayat.
Aku baru
sadar, ternyata mamaku benar. Andai saja waktu tadi pagi aku tetap bersikukuh
untuk nggak mau ikut njenguk, pasti aku bakal menyesal. Kakekku orangnya baik
banget, salah satu teladan bagiku juga. Walaupun orangnya udah tua, tapi beliau
tetap bersemangat untuk beribadah dan sayang sama keluarga. Aku sedih banget
kehilangan salah satu sosok teladanku.
Sekarang,
aku berharap kakekku telah damai disisi-Nya dan aku InsyaAllah akan selalu
mendoakan beliau dari sini.
Itulah
salah satu cerita dariku, maaf bila ada salah. Semoga dapat diambil hikmahnya
ya :)
1 komentar:
semangat
Posting Komentar